Oleh: Asep Syarifuddin BEBERAPA hari yang lalu, saya menemui dua orang sahabat yang secara kebetulan bekerja di kantor yang sama. Dua orang tersebut memiliki kesamaan terutama dalam postur tubuh. Yah… dua-duanya adalah overweight alias gemuk. Tapi saya sering bilang ke dia kurang tinggi, bukan gemuk. Sebab kalau tinggi badannya bertambah, maka tidak lagi terlihat gemuk. Sementara teman saya yang ketiga memiliki badan ideal dan agak kekar.
Iseng-iseng saya membuka pembicaraan ketika silaturahmi Idul Fitri. “Mas, kok badannya kian hari kian melar aja. Apa tidak terasa sesak dan mengganggu. Coba lihat bajunya sudah sangat ketat, stret. Kalau ada cewek pake baju stret dan badannya aduhai sih mendingan. Apa ada keturunan gemuk?”
Dengan santai teman saya yang satu menjawab, “Gemuk itu ciri-ciri orang yang makmur, berarti sudah sukses dalam hidup dan bisa dibilang produk yang berhasil. Kalau masih belum gemuk itu produk gagal. Lagian nama perusahaan dan PT tempat kita bekerja (dia mengutip namanya) juga menunjukkan ciri-ciri kegemukan,” katanya santai.
Jawaban kawan saya yang satu ini benar-benar dilandasi dengan keyakinan yang tinggi, penuh percaya diri dan kegemukan sama sekali tidak membawa konsekuensi beban apa-apa. Ketika saya tanya mengapa gemuk, dia hanya menjawab, “Saya tidak tahan untuk tidak mengkonsumsi makanan enak-enak seperti daging dan makanan yang gurih-gurih dan berlemak. Eman-eman (dalam
... baca selengkapnya di Alotnya Mengubah Keyakinan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar